Anna Chapman - foto: istimewa |
“Jika Anda seorang yang menarik, yang sangat cerdas dan juga menggoda serta menarik, Anda memiliki banyak kekuatan untuk membuat orang melakukan apa yang Anda inginkan,” kata sejarawan militer dan ahli spionase Patrick O'Donnell yang menulis beberapa buku mengenai dunia mata-mata.
Menurut O'Donnell, anggota spionase yang seksi seringkali digunakan untuk menyukseskan mata-mata. Sasaran spionase cenderung pada orang kuat yang memiliki akses ke informasi penting.
Bagi sejumlah negara, mempekerjakan wanita cantik merupakan salah satu cara pemerintah mendekati agen mata-mata intelijen. “Terlihat baik tak akan membuat Anda dijauhi, meski kecerdasan dan karisma juga diperlukan untuk melakukan tindakan meyakinkan,” kata O'Donnell.
Penggoda Sukses
Salah satu penggoda wanita tersukses adalah Elizabeth Pack yang memiliki kode nama Cynthia. “Wanita ini mengintai untuk Amerika selama Perang Dunia II,” kata O'Donnell. Dalam satu misi, Pack merayu anggota Kedutaan Besar Prancis dan di tempat lain, anggota Angkatan Laut Italia.
Tujuan kedua misi wanita ini adalah mendapatkan akses ke buku-buku kode yang dimiliki orang-orang tersebut. “Dia bisa menyuruh pria makan dari tangannya,” kata O'Donnell.
Pack merupakan sosialita yang telah direkrut Office of Strategic Services ( OSS adalah pendahulu CIA) dan berusia 20-an saat menjalani misi tersebut. “Dia mengubah sejarah,” kata O'Donnell.
Dengan menggunakan buku kode, ia memperoleh akses ke sekutu dan memperoleh pengetahuan mengenai posisi kapal Italia untuk melakukan pemboman. Keyakinan dan kemampuan mengambil kendali di situasi apapun sangat penting.
Pria Amerika tergoda
Pria Amerika pun jatuh pada pesona wanita-wanita ini. “Christa Roy yang bekerja untuk Nazi selama Perang Dunia II telah lolos dari hukuman penjara,” kata O'Donnell. Roy ditangkap setelah kedapatan merayu seorang perwira militer Amerika untuk mendapatkan informasi dan popularitasnya sehingga tercatat dalam dokumen resmi pemerintah.
Para petugas Amerika yang bertugas memenjarakan Roy pun begitu. “Mereka tak mampu membedakan antara fungsi kelenjar kelamin dan fungsi resmi,” menurut koran resmi OSS yang merinci kasus itu.
“Hal ini menunjukkan pada Anda kekuatan seorang wanita yang menarik, cerdas dan karismatik,” kata O'Donnell dalam buku terbarunya berjudul “They Dared Return” (Perseus, 2010) berisi cerita wanita yang membantu mata-mata Amerika selama Perang Dunia II.
Bukan hanya wanita yang selalu selalu menggunakan keseksian mereka untuk memancing musuh. Seorang agen ganda Rusia-Inggris berkode nama Agent Tricycle, Dusko Popov, memata-matai Amerika.
Menurut dokumen Intelijen Inggris yang dipublikasikan pada 2002, agen ini mendapat kode nama tersebut karena kegemarannya melakukan seks threesome. “Namun daya tarik, kecerdasan dan pesona tak persis menyaingi James Bond atau wanita Bond,” kata O'Donnell. [mdr]
(inilah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar